Kamis, 16 April 2015

Gantole Wonogiri + Waduk Gajak Mungkur = Jodoh




Weekend tlah tiba....
Weekend tlah tiba....
Hore... hore... horeeeee.... *haha..., malah nyanyi lagunya tasya ok.
Hai, friends. Weekend hadir lagi, berarti yok kita jalan-jalaaaan.
Pagi itu sebenarnya aku bingung mo kemana. Bingung karena suntuk di rumah, sendirian pula. Calling teman-teman uda pada asik dengan tripnya masing-masing. Statusnya pada “otewe” cuy. Lihat aja, depe bebe-em-nya aja pada di pantai ama gunung, beberapa asik dengan air terjun. Sementara diriku??? Aiiiiih, melongo di rumah. Haha.
Okelah, aku juga punya cara sendiri dalam menikmati weekend ini kok. Oia, catat ya guys, sesekali kalian harus menikmati salah satu fase indah dalam hidup ini (baca= jomblo), dengan jalan-jalan.
Siaaap? Ayok mulai perjalanan solo backpacking weekend ini.
Dalam pikiran saat itu, ada satu tempat yang akhir-akhir itu mengganggu pikiranku. Iya, aku pengeeeen pake banget kesana.
Yaaa..., daripada keinginan itu tumbuh menjadi jerawat liar di  wajahku, okelah, harus dituruti. Ambil kunci motor, gaaaas....
Menenteng tas yang hanya aku isi dengan sarung, karena aku bepergian dengan celana pendek, aku siap melibas aspal jalanan. Kali ini tujuanku adalah kota Wonogiri. Salah satu tempat yang menggodaku adalah Gantole Wonogiri. Gantole itu semacam bukit gitu, yang digunakan untuk start lepas landas para penyuka paralayang. Tapi eh tapiii, di gantole tersebut sekarang sudah jarang digunakan lagi. Entah karena apa. Yang pasti, sekarang gantole tersebut dijadikan sebagai tempat wisata yang dikelola oleh warga sekitar.
Yup, jalan pelan dengan memacu gas motor berkecapatan stabil 80 km/jam, perlahan kota Salatiga, boyolali, kartosuro, solo, sukoharjo aku lewati. And, yap.... sampai juga di bumi wonogiri. Sssttt, seperti biasa, kalau nggak tahu jalan, suruh nunjukin ama GPS yang ada di hape androidmu. Hehe. Sialnya, ketika masuk kota wonogiri, yang jadi acuanku adalah waduk gajah mungkur, nah, mengikuti GPS di hape malah muter-muter. Haha. Oke, kalau sudah begini, pakai GPS manual alias nanya ama warga sekitar. Jangan nekat deh kalau nggak tahu jalan, nanya aja.
Tanya jalan ama orang yang di pinggir jalan dan tukang parkir, akhirnya sampai juga di jalur ke arah waduk gajah mungkur. Kenapa? Karena gantole ini terletak 2 km sebelum waduk gajah mungkur. Acuannya adalah gapura ini nih... *lihat foto dibawah. Berada di kanan jalan yak.
kanan jalan 2 km sebelum waduk gajah mungkur
Masuk di gapura tersebut, langsung disambut dengan jalan menanjak. Wuus.... tapi, jangan khawatir, aku yakin motor kalian mampu kok. Aku aja pakai motor matic fine aja. Hehe.
Awalnya sih, jalannya halus untuk kelas jalan pedesaan, tapi, ketika hampir sampai gantolenya, jalan makin menanjak dengan kemiringan bisa sampai yaaa... sekitar 70 derajat plus bonus jalan aspal rusak. Hehe. Jadi, pintar-pintar milih jalan yang halus aja.
Yuhuuu, sampe juga di tempat parkir gantole wonogiri.
Tapiiii..., kok... kok... kok.... *clingukan. Kok beda ama yang ada di foto instagram? Padahal spot foto di atas batu itu yang aku inginkan.
Daripada bingung, mending nanya aja ama tukang parkir. Setelah aku lihatin fotonya, tukang parkir itu bilang, kalau tempat yang aku maksud berada di gantole pertama, sementara yang disini adalah gantole kedua. *wadduuu.... ^_^>. Tapi tak apalah.
Sayanglah udah ampe disini jika langsung putar balik ke gantole pertama. Jadi, gantole kedua ini letaknya lebih tinggi daripada gantole pertama. Setelah menaiki tangga, kamu akan bisa melihat luaaaasnyah waduk gajah mungkur. Wuuuw, keren abis. Dulu saat ke waduk gajah mungkur, malah terlihat biasa aja tempate. Tapiiii, kalau dilihat dari sini, emejiiiiing guys. Di atas situ ada lapangan luas, ada tempat duduk,  lalu ada semacam spot lintasan lepas landas paralayang. Naaah, disitulah biasane banyak orang berjejeran. Entah yang jomblo duduk sendirian, ato rame-rame ama temene, atau berduaan mesra dengan pacarnya. Aseeeek. Haha
Karena aku sampe sana siang hari, jadi masih rada sepi, hanya ada beberapa orang, ada 1...2...3.. gitu mungkin pasangan muda-mudi pacaran. Lalu ada 2 cewek yang asik foto-foto. Naaah.... ehem.... uhuuuk..... *mendadak batuk. Haha.
Datang sendirian nih, bingung kan mau foto gimana. Hanya bisa duduk, lalu motoin sepatuku dengan background waduk gajah mungkur, atau kalau nggak selfie yang hanya terlihat kepalaku masih dengan background waduk gajah mungkur.
Kan pengen yak, bisa foto seluruh badan gitu, akhirnya iseng aja deketin 2 cewek tadi.
“Mbak... mbak... minta tolong fotoin donk,” pintaku pada mereka.
Ehem... ini bukan modus loh... haha.
Klik....klik.... jepreeet... *aseeek dapat foto full body. :D.
Abis itu, ngobrol-ngobrol bentar dengan 2 cewek tadi, yang ternyata berasal dari wonogiri dan sukoharjo.

Puas di gantole kedua, saatnya turun ke gantole pertama. Yuuuk....
Turuuun aja terus, perhatikan kanan jalan, jika uda ngelewatin SD, lalu ada belokanan ke kanan, dan ada portalnya, berarti anda sudah sampai. Tinggal belok aja kesitu.
Aaaah.... akhirnya sampai juga.
Yaaah, bingung lagi. Lah, mana batu besarnya? Kok setelah menaiki tangga, Cuma ada lintasan lepas landas paralayang, lalu ada sebuah tempat kayak makam gitu. Hmmmm.. *mikir keras.
Asal jalan aja terus sampai pojokan, eh, ternyata ada jalan kecil menurun menuju sebuah batu besar. Yap, sesuai dengan apa yang aku inginkan. Hehe.
Sepiiii banget saat itu, padahal hari minggu. Hanya saja, emang sih saat itu cuaca rada panas cerah gitu, jadi wajar aja kalau saat itu sepi orang. Hanya ada beberapa orang pacaran, tapi hanya berada di atas, nggak turun ke batu itu.
Turun pelan-pelan, jalanan tanah, aku langsung naik di atas batu besar itu.
Subhanalaaaah...... waduk gajah mungkur terasa begitu dekat, luasnya seperti dapat ku peluk. Jika kau di waduk gajah mungkur airnya terlihat coklat, tapi kalau dari gantole situ, airnya terlihat berwarna biru. Kereeen en emeejiiiiing guys. Sumpah!! Nggak rugi jauh-jauh ampe sini.
Pumpung sepi, dan rada capek, aku pede aja tiduran di atas batu paling ujung, sambil menatap indahnya ciptaan Tuhan yang satu ini. sesekali juga memejamkan mata, merasakan ketenangan dan kenyamanan. Ploooong deh. Serasa hidup ini nggak punya masalah. Padahaaal.... haha.
Sebenarnya tuh, pengen banget bisa pose foto berdiri di atas batu itu sambil membentangkan kedua tangan gitu, kan serasa terbang gimanaaaaa gitu. Haha.
Berharap ada seseorang yang turun ke batu ini, siapa kek, entah orang pacaran atau orang yang emmmm.... ngegalau... *ups. :D. Lumayan kan, bisa disuruh motoin, iya.... bisa gantian kok nanti motoinnya. Eeee, ditunggu-tunggu lama kok nggak ada orang sama sekali yang turun di spot batu ini. okelah, lagi-lagi motooin sepasang kaki yang memakai sepatu ini, atau foto selfie pede pake kaca mata hitam kayak gitu tuh..... haha.



 di atas batu itulah yang menjadi daya tarik untuk menjadi spot hunting foto di gantole wonogiri

Okelaaaah.... puas nggak puas. Tapi, suatu saat aku akan kembali kesini lagi. *kan belum keturutan pose foto yang diinginkan. Hehe.
gimana? ajiiiib kan? gantole + waduk gajah mungkur = jodoh.
iya!!! jodoh yang memperkaya keindahan alam indonesia.
Sudah ya sudaaah, pukul 14.30 aku balik ke parkiran. Cuus pulang ke semarang.
Baliknya sih pelan-pelan sambil menikmati pemandangan sepanjang perjalanan. Ah, jadi hafal jalan nih. Nggak usah pake GPS lagi. Memacu gas 70-80 km/jam, pukul 15.15 nyampe di solo baru. Eh..., mampir sekalian lah ke hartono mall. Nonton fast furious 7 di platinum cineplex. SENDIRIAN guys! Rakpopo.... kan wes biasa. Haha. Untung aja nggak ngantri panjang saat itu.lancar lah beli tiket 3D.
16.15 masuk ke teater 1, huaaaaaa.... film ini recomended banget dah. Tonton sendiri yak, nggak aku ceritain. Hehe.
Mampir Platinum Cineplex Hartono Mall dan Nonton Fast Furious 7
Habis maghrib langsung balik ke semarang. Di tengah perjalanan, “krucuk...krucuk....” iya aku tahu kok. Itu suara cacing di perutku yang udah mulai demo karena dari pagi nggak makan nasi. Haha.
Sampe di sruwen, mampir ajalah ke warung bakmie surabaya punya temen. Sssstttt.... sumpah ini bukan modus. Cuma pasti kalau mampir kesini bisa dapat nasi goreng gratisan. Hehe. Strategi boooos, biar ngirit. Hihi....
22.00 sampe rumah juga akhirnya. Kelar dah trip sehari kali ini. terbukti kan? Sendiri tak akan membuat merasa sendiri. Setidaknya alam akan menemanimu. Hiks.... *terharu. Tapi, sabar cuy, suatu saat kamu pasti bisa menikmati indahnya indonesia dengan wanita yang menjadi makmum dari keluarga kecilmu. Hihi. *apaan sih ini. :D.
Oke, semoga bermanfaat jurnal travellingku kali ini.
Berikut biaya yang aku habiskan solo backpacking hari ini.
Bensin motor pulang-pergi                              : 35.000
Tiket parkir 2 gantole                                      :   4.000
Minuman mizone                                            :   4.000
Makan nasi goreng                                          : GRATIS
Tiket nonton bioskop 3D                                : 35.000
Parkir mall                                                       :   2.000
Jumlah                                                             :80.000
Tuuuuh kan, Cuma dengan Rp 80.000 braaaay, murah abis. Sebanding  dengan apa yang bakal kau peroleh. Lebih malah. Serius.
Jadiiiii.... kapan kalian Gantole Wonogiri? Ah, andai yang aku lihat juga kalian lihat. Kalian bakal langsung gaaaas ke tempat ini. hehe.
Udahan yaa....
Sampai jumpa dengan jurnal perjalananku selanjutnya.
Jejak tarom ahmad akan kemana lagi? Tunggu trip selanjutnya.

4 komentar: